Tragis Pembantaian Lumba-Lumba Sisi Putih Sebanyak 1.400 di Eropa

- 18 September 2021, 18:59 WIB
Pembataian Lumba-lumba sisi putih lebih dari 1400   
Pembataian Lumba-lumba sisi putih lebih dari 1400   /Twitter/@weaniejeanie53/

KARAWANGPOST - Sekitar 1.400 lumba-lumba bersisi putih (white-sided dolphin - leucopleurus acutus) didorong dari tengah laut ke daerah sempit di pinggir laut (di antara tebing atau bukit terjal) wilayah Atlantik Utara pada hari Minggu, 12 September 2021.

Di Kepulauan Faroe, negara kecil yang masih termasuk dalam wilayah Kerajaan Denmark ini. Jumlah tersebut mencatatkan rekor tertinggi selama musim perburuan yang mengerikan itu.

Perahu menggiring mereka ke perairan dangkal di pantai Skalabotnur di Eysturoy, kemudian dibantai dengan pisau secara massal. Lalu, tubuh lumba-lumba ditarik ke darat dan dibagikan kepada penduduk setempat untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Pablo Benua Beri Wejangan Pada Ayah Taqy Malik

Dalam rekaman perburuan, lumba-lumba terlihat meronta-ronta di perairan dangkal yang memerah karena darah saat ratusan orang menonton dari pantai.

Dikenal sebagai grind (atau Grindadrap dalam bahasa Faroe), perburuan mamalia laut, terutama paus dan lumba-lumba, adalah tradisi yang telah dipraktikkan selama ratusan tahun di negara kecil itu.

Pemerintah setempat mengatakan rata-rata sekitar 600 paus pilot ditangkap setiap tahun. Menurut data yang disimpan oleh Kepulauan Faroe, penduduk pulau itu biasanya membunuh hingga 1.000 mamalia laut setiap tahun.

Baca Juga: Angin Kencang Menerpa Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara


Pembantaian lumba-lumba pada 12 September 2021 itu dikhawatirkan akan menghidupkan kembali diskusi yang bisa mengancam tradisi kuno tersebut.

Menurut mereka yang mendukung, perburuan itu adalah cara berkelanjutan untuk mengumpulkan makanan dari alam dan bagian penting dari identitas budaya Faroe.

Di sisi lain, aktivis hak-hak hewan telah lama tidak setuju dan menganggap pembantaian itu kejam dan tidak perlu.

Baca Juga: Sepuluh Korban Kekerasan KKB di Kiwirok Papua Berhasil Dievakuasi 

Skala pembunuhan di Pantai Skalabotnur mengejutkan banyak penduduk setempat bahkan menuai kritik dari kelompok-kelompok yang terlibat dalam praktik tersebut.

Perburuan lumba-lumba di Kepulauan Faroe menjadi sorotan dunia setelah lebih dari 1.400 mamalia itu dibunuh dalam satu hari diyakini memecahkan rekor tangkapan sepanjang massa.

Bjarni Mikkelsen, seorang ahli biologi kelautan dari Kepulauan Faroe, mengatakan jumlah lumba-lumba yang dibunuh Minggu lalu adalah rekor terbesar dalam satu hari di Kepulauan Faroe, wilayah otonomi Denmark, sebelumnya adalah 1.200 pada tahun 1940.

Halaman:

Editor: M Haidar

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x