Khawatir Rugikan Kepentingannya di Suriah, Israel Blokir Kesepakatan Rudal Ukraina

- 26 Mei 2022, 12:41 WIB
Rudal AntiTank Spike
Rudal AntiTank Spike /Youtube/Technology Defense Review



KARAWANGPOST - Tel Aviv menolak permintaan AS untuk membiarkan Jerman memasok Ukraina dengan rudal anti-tank Spike.

Menurut sebuah laporan oleh outlet AS Axios pada hari Rabu 25 Mei 2022. Israel tidak akan mengizinkan Jerman untuk menjual rudal anti-tank Spike ke Ukraina.

Rudal tersebut diproduksi di Jerman di bawah lisensi Israel, dan Tel Aviv harus menyetujui ekspornya. 

Baca Juga: Legislator Minta Pidana Perbuatan Cabul Oleh LGBT diperjelas dalam Memori Penjelasan KUHP

Pentagon telah meminta persetujuan pejabat tinggi kementerian pertahanan Israel selama kunjungannya ke Washington awal bulan ini, tetapi ditolak.

Israel khawatir tentara Rusia dapat dibunuh oleh senjata buatan Israel, yang kemudian akan menyebabkan Moskow merugikan kepentingan keamanan Tel Aviv di Suriah, kata seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya kepada Axios .

Masalah itu muncul dua minggu lalu, ketika direktur jenderal Kementerian Pertahanan Israel Amir Eshel mengunjungi AS. Wakil Menteri Kebijakan Pentagon Colin Kahl telah meminta izin kepada Jerman untuk mengekspor "Spikes" ke Ukraina, menurut pejabat yang berbicara dengan Axios. 

Baca Juga: Pelaku Judi Slot Online Bisa didenda Rp1 Miliar

Eshel mengatakan tidak, memberi tahu Kahl bahwa Israel hanya akan memasok peralatan militer yang tidak mematikan ke Kiev.

Ketika Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz datang ke Washington Rabu lalu, pertanyaan tentang rudal dilaporkan tidak muncul dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan. 

Pada hari kunjungannya, Israel mengumumkan akan mengirim 2.000 helm dan 500 rompi pelindung ke pertahanan sipil Ukraina. Pentagon tidak secara resmi mengomentari laporan tersebut. 

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Mahasiswa Penggalang Dana Teroris di Magelang

Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems of Israel, “Spike” pertama kali memasuki layanan pada 1980-an. 

Rudal tersebut dapat dipersenjatai dengan anti-tank atau hulu ledak berdaya ledak tinggi, dan dipandu oleh operator atau ditembakkan dalam jarak pandang. AS dan beberapa sekutu NATO-nya telah memasangnya di helikopter serang.

AS dan sekutunya telah mengirimkan ribuan rudal anti-tank dan anti-pesawat ke Ukraina, serta artileri, kendaraan lapis baja, tank, dan helikopter serang dalam beberapa pekan terakhir. 

Baca Juga: Gegara Jalan Bergelombang di Karawang Pengendara Motor Kecelakaan, Dikabarkan Meninggal Dunia

Rusia mengklaim banyak dari persenjataan itu telah dihancurkan oleh serangan rudal jelajah. Ada juga beberapa gesekan antara sekutu NATO, karena Polandia menuduh Jerman tidak mengirim tank Leopardnya untuk menggantikan ratusan T-72 yang dikirim Warsawa ke Kiev.

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan situasi di Donbass "sangat buruk," dan bahwa kecuali AS mengirim beberapa sistem peluncur roket (MLRS) ke Kiev, pasukannya tidak akan dapat pergi menyerang.

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan akhirnya pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. 

Baca Juga: KPK Serahkan Uang Rp5,5 Miliar Denda Kasus Korupsi ke Kas Negara

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. 

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.***

Editor: M Haidar

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x