Network
KARAWANGPOST - Aktivitas Moskow yang meningkat di Afrika dapat mengancam keamanan di wilayah selatan NATO.
Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles dan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyatakan pada konferensi pers bersama Madrid pada Rabu 25 Mei 2022.
"Kehadiran Rusia yang meluas di benua Afrika mungkin menimbulkan ancaman mengkhawatirkan bagi sayap selatan NATO."
Baca Juga: Karawang Targetkan Peserta KB MOW 413 Akseptor Tahun Ini, Baru Terlayani 91 Akseptor
Negara-negara Afrika seperti Libya dan Mali melihat peningkatan aktivitas baik pemerintah Rusia dan perusahaan keamanan swasta negara seperti Wagner Group.
Dua kepala pertahanan menambahkan bahwa perkembangan tersebut sangat jelas dan bahwa Moskow dapat menggunakannya sebagai pengaruh terhadap Eropa atau NATO.
Robles dan Wallace mengaitkan kegiatan Rusia dengan meningkatnya ancaman kejahatan terorganisir dan terorisme di kawasan itu.
Baca Juga: Johnny Depp Sebut Pelecehan Amber Heard Kejam dan Salah
Mereka mengatakan bahwa, jika digabungkan dengan meningkatnya ketidakstabilan dan risiko kelaparan di Afrika, perkembangan semacam itu dapat menimbulkan risiko serius bagi Eropa.
“Jika Rusia dapat menggunakan arus migran sebagai senjata di satu ujung Eropa, mereka pasti dapat menggunakannya di ujung lainnya,” kata Wallace.
Menteri pertahanan Inggris itu mengacu pada apa yang disebut Eropa sebagai krisis di perbatasan Polandia dengan Belarus, di mana ribuan migran yang datang dari negara ketiga, sebagian besar di Timur Tengah, mencoba menyeberang ke UE.
Baca Juga: Melanggar Privasi Pengguna untuk Kepentingan Iklan, Twitter Kena Denda 150 Juta Dolar
Negara-negara Barat sebelumnya menuduh pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko, mengobarkan krisis dengan mendorong para migran untuk mengambil rute ini ke Eropa.
Kremlin juga dituduh mendukung Minsk dalam upaya ini. Baik Rusia maupun Belarusia membantah mereka berada di balik masalah tersebut.
Sekarang, kepala pertahanan Spanyol dan Inggris khawatir bahwa Moskow mungkin juga menimbulkan ancaman bagi keamanan blok militer di selatan.
Baca Juga: Sinopsis Film Horor Mata Batin 2, Tayang Malam Ini di ANTV
“NATO tidak bisa tetap acuh tak acuh dalam situasi ini,” kata Robles.
Sementara Wallace menyarankan bahwa konsep strategis aliansi harus melibatkan seluruh NATO, semua wilayah yang dicakupnya melalui kemitraannya.
Menteri pertahanan Inggris juga telah berasumsi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan angkatan lautnya sebagai cara untuk mengintimidasi musuh-musuhnya dan itu berarti dia akan berada di bagian lain termasuk sayap selatan.
Baca Juga: Lowongan Kerja Honda Kumala Karawang, Minimal Lulusan SMA, Simak Persyaratannya
Dia juga mengatakan bahwa NATO harus memperlakukan Angkatan Laut Rusia sebagai lebih dari ancaman daripada pasukan darat Moskow, yang, menurut Wallace, sudah kelelahan di Ukraina.
Pada saat yang sama, Wallace meminta Moskow untuk melakukan hal yang benar dan membuka pelabuhan Laut Hitam Ukraina untuk ekspor biji-bijian.
“Biji-bijian itu untuk semua orang, Libya, Yaman, orang-orang di seluruh dunia mengandalkan biji-bijian itu untuk memberi makan diri mereka sendiri,” kata Wallace.
Baca Juga: Cara Menanam Buah Melon Mulai dari Biji
Negara-negara Barat menuduh Rusia memblokade pelabuhan Ukraina. Namun, menurut Moskow, sanksi yang dijatuhkan Baratlah yang menghambat perdagangan bebas, termasuk perdagangan produk pertanian.
Pertemuan antara kepala pertahanan Spanyol dan Inggris berlangsung menjelang pertemuan puncak NATO di Madrid yang dijadwalkan akhir Juni.
Awal bulan ini, Negara-negara Baltik menuntut peningkatan besar-besaran NATO di sisi timur.
Finlandia dan Swedia juga telah secara resmi menyuarakan kesediaan mereka untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut.***
