Network
KARAWANGPOST - AS harus berhenti mengirim miliaran dolar untuk memperkuat militer Ukraina, kata Anggota Kongres dari Partai Republik Matt Gaetz dalam pidatonya di Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Senin 6 Februari 2023.
Dia mengecam Presiden Joe Biden dan kedua belah pihak, mengatakan konflik di Ukraina hanya menguntungkan kontraktor militer.
“Besok [pada pidato kenegaraan] Presiden Biden akan memberi tahu kami berapa banyak lagi yang harus kami lakukan untuk Ukraina,bahwa permusuhan yang sedang berlangsung hanya melapisi kantong industri militer Amerika," kata Gaetz.
Baca Juga: Pemerintah Harus Transparan Mengenai Skema Pembebasan Lahan IKN
Menurut Gaetz, kontraktor pertahanan perlu ada perang yang terjadi di suatu tempat. Apakah senjata itu jatuh ke tangan ISIS, Taliban, Batalyon Azov, atau di pasar gelap.
"Dukungan AS terhadap Ukraina dengan senjata tanpa henti tidak akan mengakhiri perang tetapi hanya memperpanjang pembunuhan," katanya.
Gaetz menambahkan, bandit di pegunungan Sinaloa menyakiti lebih banyak orang Amerika daripada pria [Rusia] di Krimea, bahwa manfaat konflik bagi orang Amerika biasa tidak jelas.
Baca Juga: Jelang Puasa hingga Lebaran 2023, Stok Beras dan Komoditas Pangan Aman
Dia menyesalkan bahwa orang asing" telah datang ke Washington untuk menguliahi kami tentang membelanjakan uang konstituen kami untuk konflik ribuan mil jauhnya merujuk pada kunjungan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky ke Capitol AS pada bulan Desember 2022 lalu.
Dia menuduh Biden melakukan segala kemungkinan untuk memprovokasi perang nuklir dengan Rusia dan meminta Gedung Putih untuk mencari solusi melalui diplomasi.
Baca Juga: Legislator Minta Pemerintah untuk Memangkas Biaya Mubazir Jemaah Haji
Biden menjanjikan 31 tank M1 Abrams buatan AS untuk Ukraina pada akhir Januari, tetapi mengatakan Washington tidak akan mengirim jet tempur F-16.
Gaetz mencatat bahwa Lockheed Martin, produsen pesawat perang, sedang meningkatkan produksi untuk mengantisipasi bahwa akan segera ada transfer pihak ketiga jet ke Kiev.
Ditanya tentang pengiriman tank, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada bulan Januari bahwa mereka akan membakar seperti senjata lainnya di zona konflik.***
