Budiman Sudjatmiko Sebut Pernyataan Pandji Harus Dibantah, Tak Perlu Diadukan ke Polisi

21 Januari 2021, 13:44 WIB
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko /Instagram/@budimaninovator

KARAWANGPOST - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko meminta publik untuk tidak mengadukan komedian Pandji Pragiwaksono kepada pihak kepolisian terkait pernyataannya soal pembubaran FPI.

Menurut Budiman pernyataan Pandji tersebut sangat mudah dibantah. 

Hal itu diungkapkan Budiman Sudjatmiko lewat akun Twitter pribadinya pada Kamis, 21 Januari 2021. 

Baca Juga: Puluhan Ribu Warga di Lima Pemukiman di China Dilarang Keluar Rumah

“Pernyataan Pandji sangat mudah dibantah dan harus dibantah. Sangat retoris dan menunjukan keberpihakan-nya secara sadar," tulis Budiman.

"Meski mengutip pendapat orang lain, dia sudah mengambilnya sebagai pendapatnya juga. Itu haknya. Sebaiknya dibantah. Tapi tak usah diadukan ke polisi," tambahnya.

Demikian dilansir dari artikel PotensiBisnis.com berjudul "Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko Minta yang Tersinggung Tidak Laporkan Pandji ke Polisi".

Seperti diketahui baru-baru ini, Pandji Pragiwaksono telah mengeluarkan pernyataan dalam sebuah acara virtual.

Baca Juga: Presiden Ucapkan Selamat Kepada Joe Biden dan Kamala Harris

Pandji mengungkit soal tindakan pemerintah yang telah membubarkan organisasi Front Pembela Islam. Langkah tersebut dianggap tidak tepat, karena akan muncul para simpatisan FPI dalam bentuk ormas yang berbeda.

Pernyataannya dinilai kontroversi setelah Pandji membandingkan FPI dengan ormas Islam lain, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Nasib Komjen Listyo Sigit sebagai Calon Kapolri Ditentukan Hari Ini

Dalam perbincangan virtualnya itu, Pandji mengutip pernyataan yang pernah disampaikan sosiolog, Thamrin Amal Tomagola soal banyaknya simpatisan FPI di kalangan bawah.

Karena ormas yang sudah dinyatakan bubar itu selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.

“Ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian nggak bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat," ungkap Padji.

Baca Juga: Hari Ini, 10 Pebulu Tangkis Indonesia akan Berlaga di Babak Kedua Thailand Open 2021

Kemudian surat tersebut dibawa ke sekolah dan sang anak pun akhirnya bisa masuk sekolah. Pandji mengatakan terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, namun telah membantu warga.

“Kata Pak Tamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang bisa," kata Pandji.

"Nah, yang NU dan Muhammadiyah yang terlalu tinggi dan elitis, warga tuh ngga ke situ, warga justru ke FPI. Makanya mereka pada pro FPI, karena FPI ada ketika mereka butuhkan,” lanjutnya.*** (Awang Dody Kardeli/PotensiBisnis.com)

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Potensi Bisnis

Tags

Terkini

Terpopuler