Vaksinasi Massal Targetkan 6.000 SDM Kesehatan DKI Jakarta

4 Februari 2021, 23:00 WIB
Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech /EPA-EFE/ANDRE BORGES


KARAWANGPOST
- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin meninjau program vaksinasi COVID-19 massal kepada Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.

Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta serta BUMN Bio Farma.

Proses pelaksanaan vaksinasi massal yang menargetkan 6.000 SDM Kesehatan di DKI Jakarta ini berlangsung dari pukul 08.30 WIB dan direncanakan akan selesai pada pukul 15.30 WIB.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Pemerintah telah berhasil menyuntikkan vaksin dosis pertama terhadap 646.026 orang SDM Kesehatan di seluruh Indonesia hingga Rabu, 3 Februari 2021.

Baca Juga: Pemerintah Gelar Vaksinasi Massal untuk Percepat Target Vaksinasi COVID-19

Sebelumnya, Presiden Jokowi, menginstruksikan jajarannya untuk melakukan percepatan dalam pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) mengenai Penanganan Pandemi COVID-19 dan Tindak Lanjut Program Vaksinasi.

“Bapak Presiden selanjutnya mendorong agar vaksinasi bisa ditingkatkan, baik dari segi volume maupun dari segi waktu sehingga herd immunity cepat bisa dapat dilaksanakan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto usai menghadiri SKP.

Terkait hal itu, imbuh Airlangga, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan terus melakukan perbaikan agar dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi yang menargetkan 181,5 juta penduduk Indonesia ini sehingga kekebalan komunitas (herd immunity) dapat segera terwujud.

Baca Juga: Bupati Karawang Sidak Prokes Proyek PLTGU Cilamaya

“Tadi disampaikan bahwa tentu Pak Menkes akan meningkatkan mereka yang akan direncanakan untuk divaksinasi agar dalam satu tahun herd immunity ini bisa tercapai,” ujarnya.

Untuk keperluan program vaksinasi yang diberikan gratis kepada masyarakat tersebut, sampai saat ini Pemerintah telah berhasil mendatangkan 28 juta dosis vaksin Sinovac yang diterima secara bertahap.

Pengiriman pertama pada 6 Desember 2020 berjumlah 1,2 juta dosis vaksin siap pakai, pengiriman kedua pada 31 Desember 2020 berjumlah 1,8 juta dosis vaksin siap pakai.

Baca Juga: Inovasi Program PUGaR, Rumah Lorong Garam di Jawa Tengah Jadi Atraksi Wisata Baru

Kemudian, pengiriman ketiga pada 12 Januari 2021 berjumlah 15 juta dosis bahan baku vaksin, dan pada 2 Februari 2021 Indonesia kembali kedatangan 10 juta vaksin dalam bentuk bahan baku ditambah 1 juta dosis vaksin setengah jadi untuk overfilled.

Selain itu, pada kuartal I, Pemerintah juga akan menerima vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca melalui kerja sama multilateral GAVI Covax Facility. Indonesia telah menerima konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal vaksin dengan mekanisme Covax Facility ini.

Baca Juga: Wapres Tanggapi Penggunaan Transaksi Jual Beli Non-Rupiah di Pasar Muamalah Depok 

Sesuai dengan surat dari GAVI, di tahap awal, Indonesia akan menerima 13,7-23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang akan dikirim melalui dua tahap, yaitu: kuartal I, sebanyak 25-35 persen, dan kuartal II sebanyak 65-75 persen dari alokasi awal tersebut.

Secara keseluruhan, Pemerintah telah berhasil mengamankan 426 juta dosis vaksin dari beberapa produsen dan negara berbeda.

Selain itu, demi kesuksesan pelaksanaan vaksinasi ini, Pemerintah melalui Kemenkes juga telah menyiapkan sekitar 30 ribu vaksinator, 10 ribu puskesmas, dan tiga ribu rumah sakit yang siap mendukung vaksinasi kepada 181,5 juta rakyat Indonesia.***

Editor: Zein Khafh

Tags

Terkini

Terpopuler