Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Mafia Tanah

- 18 Februari 2021, 22:56 WIB
 Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo
 Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo /Divisi Humas Polri/




KARAWANGPOST - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk tidak ragu mengusut tuntas kasus tindak pidana mafia tanah di seluruh Indonesia, Kamis 28 Februari 2021.

Upaya tegas ini sejalan dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo yang fokus untuk memberangus adanya praktik tindak pidana mafia tanah di Indonesia.

"Karena masalah mafia tanah menjadi perhatian khusus Bapak Presiden, dan saya diperintahkan Bapak Presiden untuk usut tuntas masalah mafia tanah," ungkap Kapolri dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Baca Juga: Siap-Siap, Pedagang Pasar dan Sopir Angkot di Purwakarta Bakal Disuntik Vaksin Covid-19

Karena itu, Kapolri menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk bekerja secara maksimal dalam melakukan proses hukum terkait dengan pidana mafia tanah.

Sebagai aparat penegak hukum, Jenderal Pol Listyo Sigit menyebut, Polisi harus menjalankan tugasnya untuk membela hak yang dimiliki dari masyarakat.

"Saya perintahkan untuk seluruh anggota di seluruh jajaran untuk tidak ragu-ragu dan usut tuntas masalah mafia tanah, kembalikan hak masyarakat, bela hak rakyat tegakkan hukum secara tegas," tegas mantan Kabareskrim Polri itu.

Baca Juga: Tanihub 4.0 Sistem Pemasaran Produk Pertanian Petani Milenial

Disisi lain, Jenderal Pol. Listyo Sigit juga menegaskan, kepada jajarannya untuk menindak siapapun yang membekingi ataupun aktor intelektual di balik sindikat mafia tanah tersebut.

"Karena masalah mafia tanah menjadi perhatian Bapak Presiden, saya minta untuk jajaran tidak perlu ragu proses tuntas, siapapun 'bekingnya'," jelas mantan Kadiv Propam Polri itu.

Kapolri menjelaskan, pemberangusan mafia tanah merupakan bagian dari program Presisi atau pemolisian prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.

Baca Juga: Peredaran Ratusan Tabung Elpiji 3 Kilogram Tanpa SNI, Dirut Produsen Tabung Tak Terjerat Hukum, Kenapa?

"Sebagaimana program Presisi, proses penegakan hukum harus diusut tuntas tanpa pandang bulu," tegas Jenderal Bintang Empat itu.

Terkait kasus mafia tanah, pada tahun 2020, Bareskrim Polri melalui Satgas Mafia Tanah, tercatat melakukan proses penyidikan sebanyak 37 perkara. Sementara itu delapan dalam proses penyelidikan.

Dari penyidikan itu, 12 diantaranya sudah dilakukan pelimpahan tahap II, enam perkara dinyatakan lengkap atau P21 dan 4 diantaranya proses P19 serta tiga kasus SP3.

Baca Juga: Potensi Bencana Tinggi Sukabumi, PVMBG Rekomendasikan Warga Direlokasi

Kemudian, Polda Metro Jaya menangkap 1 sindikat mafia tanah. Komplotan tersebut bekerja dengan memalsukan akta tanah dan membuat e-KTP ilegal. Atas kejahatannya korban mengalami kerugian ratusan miliar.

Saat ini, polisi juga sedang mengusut kasus sindikat mafia tanah yang diduga melakukan penipuan sertifikat ibu dari mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal.

Dalam pengembangannya, Polisi sejauh ini sudah menetapkan 12 orang sebagai tersangka terkait dengan perkara tersebut. Polda Metro Jaya saat ini telah menerima tiga laporan dalam kasus itu.

Baca Juga: Total Anggaran Underpass Cibitung Sebesar Rp125 Miliar

Laporan pertama dilakukan pada April 2020 lalu terkait rumahnya di Pondok Indah, laporan kedua pada November 2020 terkait rumahnya di Kemang, dan ketiga pada Januari 2021, yang mana masih dalam proses penyidikan.***

Editor: M Haidar

Sumber: Divisi Humas Polri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x