Lalui Proses selama Tujuh Tahun, Akhirnya Bendungan Kuningan Jawa Barat diresmikan

- 1 September 2021, 01:39 WIB
Presiden Joko Widodo dalam kondisi hujan saat meresmikan Bendungan Kuningan Jawa Barat
Presiden Joko Widodo dalam kondisi hujan saat meresmikan Bendungan Kuningan Jawa Barat /Instagram/jokowi/

KARAWANGPOST - Bendungan Kuningan Jawa Barat diresmikan Presiden Joko Widodo setelah melalui perjalanan panjang selama tujuh tahun proses pembangunan.

Presiden menyebutkan Bendungan Kuningan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan. Menghabiskan biaya pembangunan Rp513 miliar dan selesai dalam waktu tujuh tahun.

Presiden Joko Widodo pun berharap bendungan ini dapat dinikmati manfaat sebesar-besarnya oleh masyarakat terutama para petani.

Baca Juga: Delapan Lokasi dan Jadwal Vaksinasi Covid-19 Terbaru di Karawang, Simak Persyaratannya

Bendungan Kuningan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) berfungsi menyuplai air secara kontinu ke beberapa daerah seperti Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, serta Kabupaten Brebes di Jawa Tengah.

Memiliki daya  tampung air 25,9 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 221,59 hektare. Bendungan lebih dari cukup untuk mengairi 3.000 hektare daerah irigasi di tiga daerah lintas provinsi tersebut.

“Alhamdulillah Bendungan Kuningan di provinsi Jawa Barat yang telah dibangun selama 7 tahun dengan biaya Rp513 miliar hari ini selesai," jelas Presiden, Selasa 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Purwakarta Segera Digelar, Ini Ketentuannya

Jika sumber air irigasi terus terjaga, petani bisa menambah frekuensi tanamnya dari satu kali setahun menjadi dua atau tiga kali setahun. Sehingga dapat meningkatkan produksi dan juga berdampak pada kesejahteraan petani kita.

Selain itu, bendungan ini juga dapat  berfungsi sebagai ketahanan air dalam pengendalian banjir di beberapa daerah Jabar bagian timur dan sebagian untuk Jateng.

Baca Juga: Profit Perusahaan Pupuk mencapai 10 Persen, Ini Terlalu Tinggi

“Bendungan ini juga sangat bemanfaat untuk ketahanan air, mengendalikan banjir, menyediakan air baku 0,30 meter kubik per detik serta menghasilkan listrik 0,5 mega watt,” ungkap Presiden.

Agar bendungan benar-benar bermanfaat menyediakan air irigasi bagi petani harus diteruskan dengan penataan jaringan irigasi terpadu, mulai dari saluran primer, sekunder hingga tersier bahkan sampai ke kuarter.

"Saya berharap bendungan juga bisa memberikan nilai tambah bagi daerah bukan saja meningkatkan produktivitas pertanian, tapi juga memudahkan penyediaan air bersih yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat,” tutup Presiden.***

Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah