Presiden Serahkan KUR 2023 Sebesar Tiga Triliun untuk Provinsi Aceh

- 11 Februari 2023, 14:00 WIB
Presiden Joko Widodo menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2023
Presiden Joko Widodo menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2023 /Dok.Foto/BPMI Setpres/Rusman/



KARAWANGPOST - Pembiayaan KUR dari Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk Provinsi Aceh sebesar Rp3 triliun yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Aceh.

Presiden Joko Widodo menilai bahwa Provinsi Aceh memiliki potensi besar di sejumlah sektor seperti perdagangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan.

Presiden pun menyayangkan bahwa operasionalisasi sejumlah perusahaan pupuk di provinsi tersebut sempat dihentikan sejak tahun 2005.

Baca Juga: Kisruh Dana Hibah 10 Miliar Karawang, Begini Mekanisme dan Aturannya

 

 



Dalam kunjungannya di Provinsi Aceh Presiden menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2023 sekaligus meluncurkan kartu tani digital untuk pupuk bersubsidi pada Jumat, 10 Februari 2023 di halaman Stadion PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Kabupaten Aceh Utara.

“Sekarang BSI, Bank Syariah Indonesia untuk seluruh Tanah Air menyediakan Rp14 triliun pembiayaannya, Rp14 triliun dibagi 38 provinsi yang kita miliki. Aceh sendiri dapat gede banget jatahnya 3 triliun rupiah. Gede lho, 14 (triliun rupiah), di Aceh sendiri dijatah Rp3 triliun. Ini juga patut kita syukuri,” ucap Presiden.

Peredaran uang di suatu daerah menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi. Presiden mengatakan bahwa dengan adanya penyediaan pembiayaan KUR tersebut, Provinsi Aceh dapat memperkuat dan mengembangan perekonomian.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Harus Mendukung Jurnalisme Sehat dan Berkualitas

“Ekonomi akan tumbuh kalau sebuah negara, atau sebuah provinsi, atau sebuah daerah itu peredaran uangnya makin banyak. Sehingga kalau tadi dijatah oleh Pak Dirut Rp3 triliun itu akan men-trigger, memperkuat, mengembangkan ekonomi di Aceh,” ucap Presiden.

Lebih lanjut, Kepala Negara menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh pada tahun 2022 sudah tumbuh menjadi 4,21 persen hal tersebut patut untuk disyukuri.

“Kita juga patut bersyukur alhamdulillah di 2020 di Aceh ekonomi tumbuhnya minus, minusnya 0,37 (persen) dan tahun kemarin 2022 ekonomi Aceh sudah tumbuh plus 4,21 (persen). Ini patut kita syukuri, jangan lupa bersyukur, jangan lupa nikmat yang diberikan Allah pada kita dari minus 0,3 (persen) menjadi plus 4,2 (persen). Sekali lagi ini patut kita syukuri,” tutur Kepala Negara.***

Editor: M Haidar

Sumber: Setpres


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah