Kilas Balik Hari Perempuan Sedunia

- 7 Maret 2021, 23:15 WIB
Ilustrasi: Hari Perempuan Sedunia
Ilustrasi: Hari Perempuan Sedunia /Karawangpost/pixabay/Hansuan_Fabregas

Baca Juga: Perlu Diketahui, Berikut Tipe Kondom yang Bisa Wanita Menggila 

Jadi, Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret 1907 yang telah diresmikan ini sebagai peringatan terhadap kasus yang terjadi pada 50 tahun yang lalu.

Tepat dua tahun kemudian, digelar unjuk rasa besar-besaran oleh Partai Sosialis Amerika di New York pada 8 Maret 1909. Kaum buruh perempuan ini menuntut hak berpendapat dan berpolitik.

Gerakan ini dimotori oleh Theresa Malkiel, buruh pabrik garmen di New York yang bekerja sejak berusia 17 tahun. Aktivis perempuan kelahiran Ukraina, Rusia, keluarganya tiba di AS pada 1891. 

Baca Juga: Sejarah Baru, Wanita Arab Saudi Dibolehkan Jadi Pramugari

Tau gak kamu gara-gara aksi di New York itu, banyak memicu gerakan serupa dengan tujuan yang sama di beberapa negara Eropa contohnya pada 19 Maret 1909 yang memperjuangkan hak pilih untuk kaum perempuan.

Aksi tersebut kabarnya melibatkan lebih dari satu juta orang dari seluruh dunia, menurut Jennifer Trainer Thompson dalam The Joy of Family Traditions (2011). 

Baca Juga: Waw! Konsumsi ini Dapat Meningkatkan Mood, Simak Ulasannya

Gerakan-gerakan ini tidak berhenti sampai disitu. Ada sebuah kebakaran di New York yang menewaskan 146 orang buruh perempuan Maret 1909, musibah ini pun menjadi sorotan karena pada saat itu juga masih dalam kondisi buruknya perlakuan terhadap kaum buruh wanita.

Kejadian itu pun menjadi penguatan tekad bahwa kaum perempuan sedunia harus bergerak bersama demi kesetaraan.

Selanjutnya, International Socialist Women's Conferences atau Konferensi Perempuan Sosialis Internasional yang dihadiri perwakilan dari puluhan negara di dunia di Kopenhagen, Denmark, pada 26 dan 27 Agustus 1910. Sebelumnya, perhelatan serupa juga pernah ada di Stuttgart, Jerman, pada 17 Agustus 1907.
 
Baca Juga: Penyanyi Legendaris Dolly Parton Raih Nominasi Grammy Awards Ke-50 

Sosialis Jerman bernama Luise Zietz mengusulkan agar Hari Perempuan Sedunia segera dikukuhkan saat Kopenhagen namun usulan ini disetujui sebagian besar peserta, namun belum diputuskan tanggal peringatannya. Dikutip dari International Socialist Conferences of Women Workers (1984) karya Alexandra Kollontai.

Yups, untuk memperingati perlawanan penindasan kepada buruh perempuan itu.

Seorang penulis sejarah Hari Perempuan Temma Kaplan juga berpendapat, bahwa peristiwa tersebut tidak pernah terjadi, Hah!. Tetapi banyak orang Eropa yang percaya bahwa tanggal 8 Maret 1907 merupakan awal dari terbentuknya Hari Perempuan Internasional,".***

Halaman:

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x