Kementan Gerak Cepat Atasi Serangan Hama Wereng Coklat di Bekasi

- 2 Februari 2021, 10:43 WIB
Basmi Hama Wereng Batang Coklat Organisme Pengganggu Tanaman Padi di Bekasi
Basmi Hama Wereng Batang Coklat Organisme Pengganggu Tanaman Padi di Bekasi /Kementan RI/

KARAWANGPOST - Menanggapi serangan hama wereng batang coklat Kementan beserta Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) bergerak cepat melakukan pengamanan pertanaman di Bekasi.

Hama wereng batang coklat yang dikenal dengan WBC mulai menyerang pertanaman padi di beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi baru-baru ini.

Tim Kementan dan petugas lapangan bergotong royong mengendalikan serangan hama WBC di Kabupaten Bekasi agar serangannya tidak meluas dan petani bisa panen.

Baca Juga: BST Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Cek Daftar Penerima Hanya dengan e-KTP
 
“Pengawalan pertanaman dalam rangka mengamankan produksi merupakan tugas bersama. Pendampingan petani oleh petugas lapangan baik penyuluh maupun POPT akan terus kami tingkatkan sehingga kami harapkan serangan WBC ini dapat segera tertangani dan tidak menyebar ke wilayah lain”, tutur Eem Embang Lesmanasari, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Senin 1 Februari 2021.

Koordinator petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Bekasi, Sutiawan, menyatakan bahwa di wilayahnya hama WBC ini telah menyerang pertanaman padi di tiga kecamatan.

Tiga kecamatan terdampak serangan WBC yaitu, Kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, dan Serangbaru. “Saat ini WBC atau wereng coklat menyerang pertanaman padi di wilayah Kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, dan Serangbaru. Untuk kecamatan yang lainnya masih aman dan terkendali”, terang Sutiawan.

Baca Juga: Program Agro Solution, Solusi Ketergantungan Pupuk Subsidi

Sarana pengendalian WBC di wilayah Kabupaten Bekasi sudah distribusikan ke masing-masing kecamatan.

Disamping untuk mengendalikan WBC di kecamatan yang sudah terserang, juga telah dikirimkan pestisida biologi sebagai langkah preemptif untuk mengantisipasi migrasi WBC di kecamatan yang lain.

Bagi beberapa wilayah dengan populasi WBC yang masih rendah, petani dapat menggunakan pestisida biologi untuk mengendalikannya, ucap H. Iduk Koordinator Satuan Pelayanan (Satpel) Wilayah II Subang-BPTPH Jawa Barat.

Baca Juga: Informasi Mekanisme LKPD dipaparkan melalui Entry Meeting BPK RI

Menanggapi permasalahan tersebut, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Edy Purnawan menghimbau seluruh jajaran perlindungan tanaman dari pusat sampai tingkat lapangan untuk waspada dan meningkatkan pengamatan OPT, serta bersiap melakukan tindakan antisipasi pengendalian pada Bulan Januari-Februari yang merupakan puncak serangan OPT.

Sarana pengendalian OPT seperti pestisida, baik pestisida biologi maupun pestisida kimia saat ini sudah tersedia dan tersebar di gudang-gudang Brigade Perlindungan Tanaman (BPT).

Baca Juga: Jengkol dan Rekreasi Penyumbang Inflasi Sumbar Periode Januari 2021

Sarana tersebut dipersilakan untuk digunakan seoptimal mungkin dalam mengendalikan serangan OPT yang ada di wilayah masing-masing. Permintaan bantuan pestisida diusulkan berdasarkan rekomendasi petugas POPT agar lebih tepat dan tertib administrasi.***


Editor: M Haidar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah