Network
KARAWANGPOST - Israel berada di balik serangan pesawat tak berawak pada Minggu pagi 29 Januari 2023 di fasilitas amunisi Iran.
Serangan itu, yang menurut Iran digagalkan, terjadi setelah AS dan Israel mengadakan serangkaian pertemuan dan latihan militer.
Satu drone bermuatan bahan peledak ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iran sementara dua lainnya menabrak jaring pelindung di atas bengkel militer di kota Isfahan pada dini hari, kata Kementerian Pertahanan Iran.
Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan, Kementan Perkuat Mekanisasi Pertanian
“Serangan yang gagal ini tidak menimbulkan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan ringan pada atap bengkel,” kementerian tersebut menekankan.
Menurut sumber media pemerintah IRNA. Teheran awalnya tidak menyalahkan serangan itu dilakukan oleh Israel.
Namun, pejabat AS yang tidak disebutkan namanya dan orang yang mengetahui operasi lainnya mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca Juga: Jadwal Sidang Lanjutan Ferdy Sambo dan Terdakwa Lainnya Pekan Depan
Militer Israel belum secara resmi mengkonfirmasi keterlibatannya, sesuai dengan kebijakan diam yang biasa menyusul serangan terhadap sasaran asing.
Serangan itu terjadi setelah Direktur CIA William Burns melakukan kunjungan mendadak ke Israel pekan lalu untuk membahas Iran.
Sementara rincian diskusinya dengan rekan-rekan Israelnya tidak diketahui, Jenderal Herzi Halevi, kepala staf Angkatan Pertahanan Israel, mengatakan kepada Wall Street Journal pekan lalu bahwa AS dan Israel sedang mempersiapkan kemampuan ofensif untuk digunakan melawan Islam.
Baca Juga: Wapres Bocorkan Target Angka Kemiskinan Ekstrem di 2024
Kemampuan ini ditunjukkan minggu lalu ketika kedua sekutu mengadakan latihan militer bersama terbesar mereka, di mana mereka berlatih pengisian bahan bakar di udara dan serangan terhadap sistem pertahanan udara.
Washington menuduh Teheran mendukung operasi militer Rusia di Ukraina dengan memasok drone kamikaze.
Sementara Rusia dan Iran secara resmi menyangkal hal ini, kedua negara semakin dekat sejak konflik Ukraina dimulai, meningkatkan omzet perdagangan mereka selama tahun 2022 dan mengintegrasikan sistem kartu bank mereka awal bulan ini.***
