Panglima TNI: Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Telah Mengirimkan Sinyal

10 Januari 2021, 18:49 WIB
Suasana pengumpulan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182. /Dewanto Samodro/Antara

KARAWANGPOST - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, Black Box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, telah mengirimkan sinyal.

"Dua sinyal yg dikeluarkan oleh Black Box tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah bisa di-marking (ditandai)," kata Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu, 10 Januari 2021.

Kata dia, saat ini TNI AL mendukung Basarnas untuk mengambil pecahan-pecahan, dan potongan-potongan, dari pesawat Sriwijaya 182.

 Baca Juga: Breaking News! Pesawat Sriwijaya Air Meledak di Kepulauan Seribu 

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa diangkat. Sehingga menjadi bahan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut," ucapnya.

Dilansir dari laman berita Pikiran Rakyat berjudul "Kabar Baik! Black Box Sriwijaya Air 182 Pancarkan Sinyal, Pesawat Sudah Ditemukan" Rumah Sakit Polri Kramat Jati telah menerima dua kantong jenazah yang diduga berisi properti dan bagian tubuh atau body part korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. 

"Ada dua kantong jenazah yang ada di sana, dan sedang dikerjakan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus di Dermaga JICT II, Minggu, 10 Januari 2021.

Baca Juga: Mampu Lihat Dasar Laut Kapal Riset Canggih ARA Boat Dikerahkan Cari Sriwijaya Air SJ 182

Kantong yang berisikan jenazah dan properti ini akan di sampaikan pada pihak keluarga korban.

"Satu kantong berisikan bagian tubuh manusia dan properti. Kami sudah kami sampaikan kepada keluarga korban untuk datang," ucapnya.

Menurut Yusri, Untuk proses identifikasi dibutuhkan data pembanding seperti DNA dan rekam medis.

Maka dari itu diharapkan keluarga membawa data korban lengkap untuk mempermudah menemukan identitasnya.

Baca Juga: Petugas Temukan Titik Jatuh Pesawat, Lokasi Kotak Hitam juga Sudah Didapat

"Kami sampaikan harus keluarga terdekat karena kami membutuhkan DNA serta membawa rekam jejak kesehatan korban, misal pernah patah tulang, pecah gigi, atau ada tato, informasi ini yang kami butuhkan," ujarnya.

Yusri menerangkan, kepolisian juga telah membangun posko untuk memberikan labelling setiap temuan dari tim gabungan yang dikerahkan melakukan pencarian properti maupun bagian tubuh dari penumpang.

"Labeling siapa yang menemukan, dipisahkan mana properti dan body part," ujarnya.

Bagi keluarga terdekat korban diharapkan segera menghubungi pihak kepolisian dan memberikan data ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.***

Editor: Zein Khafh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler