Status Masih Siaga Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas Hari Ini

- 7 Januari 2021, 13:09 WIB
Puncak Gunung Merapi
Puncak Gunung Merapi /BNPB/

KARAWANGPOST - Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya kejadian guguran awan panas Gunung Merapi, pukul 08.02 WIB pada Kamis 7 Januari 2021.

Awan panas tersebut tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan durasi 154 detik.

Berdasarkan keterangan dari Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, awan panas tersebut meluncur dan mengarah ke hulu Kali Krasak. Cuaca dilaporkan berawan di sekitar Gunung Merapi saat terjadi guguran awan panas.

Baca Juga: [CEK FAKTA]-Wow, Vaksin COVID-19 Bisa Memperbesar Alat Kelamin Pria

"Arahnya ke Kali Krasak dengan tinggi kolom abu 200 meter," jelas Hanik melalui rekaman suara.

Menurut Hanik, jarak guguran dari awan panas tersebut tidak teramati secara visual dikarenakan tertutup kabut, akan tetapi apabila melihat dari rekaman amplitudo dan data rekaman seismiknya diperkirakan tidak lebih dari 1 kilometer.

"Jaraknya ini tidak teramati (secara visual) karena tertutup kabut. Kelihatan di pucuknya saja. Kalau melihat durasinya ini jaraknya pendek," kata Hanik.

Baca Juga: WNI Alummi Ponpes di Paiton Korban Tabrak Lari di China Akhirnya Wafat

"Kurang dari satu kilometer. Karena dari seismiknya kan cuma 154 detik dan amplitudonya 28 milimeter, jadi ini kecil. Awan panas kecil yang terjadi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Hanik juga menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi tersebut merupakan guguran dan bukan letusan. "Betul. Awan panas guguran (bukan letusan)," jelas Hanik.

Selanjutnya, Hanik juga mengatakan bahwa guguran awan panas tersebut diperkirakan adalah berasal dari gundukan yang terbentuk pada periode sebelumnya, yakni sejak Kamis 31 Desember 2020 lalu dari lava 1997, yang kemudian meluncur ke arah barat daya menuju Kali Krasak.

Baca Juga: Lalai, Sopir Chacha Sherly Ditetapkan Tersangka

"Kan kemarin terjadi adanya gundukan kecil. Diperkirakan itu yang (kemudian) terjadi awan panas," ungkap Hanik.***

Editor: M Haidar

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x