Heboh Bangkai Babi di Sungai, Babi-babi itu Mati Karena Virus ASF

- 7 Januari 2021, 14:50 WIB
Ternak Hewan Babi Klaten
Ternak Hewan Babi Klaten /Humas Pemprov Jateng/

KARAWANGPOST - Kasus penemuan bangkai babi yang dibuang ke sungai di Klaten masih ramai jadi pembicaraan.

Hasil observasi tim teknis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten yang turun ke lapangan menyebutkan babi-babi itu mati karena virus African Swine Fever (ASF).

Virus ASF itu hanya menjangkiti binatang babi dan tidak menular bagi manusia.

Baca Juga: Bandung akan Segera Berlakukan PSBB

Sekretaris DPKPP Kabupaten Klaten, Mursita mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena virus ini tidak berbahaya bagi manusia. Faktanya, virus ASF bukan termasuk penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.

“Salah satu ciri-ciri hewan babi yang terjangkit virus ini adalah hilangnya nafsu makan, dan virus ASF ini tidak menular pada manusia. Istilahnya tidak zoonosis,” jelas Mursita, Rabu 6 Desember 2021.

Mursita mengatakan, untuk menghentikan penularan virus, babi yang sehat harus dipisahkan dari babi yang terjangkit virus ASF. Kemudian babi yang mati karena virus akan dimusnahkan lalu dikubur agar virusnya tidak menular.

Baca Juga: Setiap Warga Negara Wajib di Vaksin

“Virus ASF dapat menyebar melalui beberapa faktor antara lain adalah kontak langsung, serangga, dan pakan yang terkontaminasi,” sambung Mursita.

Mursita menambahkan petugas DPKPP Klaten telah melakukan edukasi ke peternak babi agar virusnya tidak menyebar, sehingga dapat mengurangi kerugian secara ekonomi. Mereka juga diimbau untuk menjaga kebersihan kandang ternaknya.

Dilansir dari website Kementerian Pertanian Republik Indonesia, untuk mengurangi penularan virus ASF, peternak harus menyediakan pakan bersih yang terhindar dari serangga atau binatang lainnya. Kebersihan air dan juga kandang babi harus selalu dijaga dengan melakukan disinfeksi kandang tiga kali sehari.

Baca Juga: Gubernur Jabar Tinjau Gudang Vaksin Covid-19 

Kasus pembuangan bangkai babi yang dibuang di sungai mencuat pertengahan Desemeber 2020 lalu. Lokasi penemuan bangkai babi di aliran sungai di Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom dan Kali Lunyu Klaten Rengah. Saat ini kasus tersebut sedang ditangani pihak berwajib untuk dimintai pertanggungjawabannya secara hukum.***

Editor: M Haidar

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x