Gempa Bumi Mentawai, 200 Orang Mengungsi di Perbukitan dan Dataran Tinggi

- 11 September 2022, 17:48 WIB
Gempa Bumi Mentawai, 200 Orang Mengungsi di Perbukitan dan Dataran Tinggi
Gempa Bumi Mentawai, 200 Orang Mengungsi di Perbukitan dan Dataran Tinggi /Karawangpost/Khaled Akacha



KARAWANGPOST
- Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6.1 terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada pukul 06.10 WIB, Minggu, 11, September 2022.

Hasil rekaman data oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempabumi itu berada di 1.18 LS dan 98.53 BT pada kedalaman 10 kilometer (km).

Dalam 14 menit kemudian atau tepatnya pada pukul 06.24 WIB terjadi gempabumi susulan berkekuatan M 5.4 yang berpusat di 1.25 LS dan 98.49 BT pada kedalaman 11 km. BMKG menyatakan gempabumi itu tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Gempa Hari Ini: 11 September 2022, Guncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai dan BPBD Provinsi Sumatera Barat, gempa bumi dirasakan kuat selama kurang lebih lima detik di Tuapejat dan 10 detik di Kota Padang.

Guncangan gempa bumi tersebut, berdampak kepanikan warga sehingga warga keluar keluar rumah.

Beberapa warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini telah melakukan evakuasi mandiri ke lokasi pengungsian.

Baca Juga: Polres Metro Jakarta Pusat Sita Ribuan Butir Ekstasi Senilai Hampir 1 Miliar

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Novriadi mengatakan, warga di tujuh dusun di Desa Simalegi dan warga di tiga dusun di Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat kembali mengungsi ke perbukitan yang lebih tinggi.

Para warga mengambil langkah untuk mengungsi itu sama seperti setelah terjadinya gempa bumi M 6.4 pada Senin 29 Agustus 2022 lalu.

“Kondisi dan jumlah warga yang mengungsi sama seperti kejadian gempa bumi M 6.4 pada tanggal 28 Agustus 2022 kemarin,” kata Novriadi.

Baca Juga: Prediksi Drama Korea Little Women Episode 4

Novriadi juga megungkapkan ada kurang lebih 200 orang warga Desa Sikabaluan di Kecamatan Siberut Utara yang turut mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman.

“Kurang dari 200 warga Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara juga mengungsi,” ujarnya.

Terkait korban dan kerusakan, lanjut Novriadi, ada seorang warga Desa Betaet yang mengalami luka di bagian kepala setelah tertimpa kayu yang berada di rumahnya.

Baca Juga: Jumlah Korupsi Fantastis Surya Darmadi, Maling Uang Rakyat hingga Puluhan Triliun

Beruntung kedua warga terdampak gempa bumi itu segera mendapatkan pertolongan dari pihak Puskesmas setempat.

“Seorang warga Betaet terluka di kepala terkena kayu di rumahnya saat hendak lari keluar rumah. Mereka sudah ditangani pihak Puskesmas setempat,” ujarnya.

Selain korban luka, Novriadi juga merinci keruskaan ringan di gedung SMP Negeri Sagulubbek dan Puskesmas Betaet di Kecamatan Siberut Barat Daya berupa dinding yang retak dan keramik dinding yang rusak.

Baca Juga: Daftar Tarif Ojol Terbaru dan Diskon Aplikasi Maksimal

“Keruskaan di bagian dinding gedung sekolah SMP Negeri Sagulubbek dan keramik dinding Puskesmas Betaet terkelupas,” kata Novriadi.

BPBD Provinsi Sumatera Barat dan BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk asesmen lanjutan dan memonitor dampak yang ditimbulkan setelah terjadi gempabumi***

Editor: Zein Khafh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x