Menlu Ukraina Mengancam Negara yang Tidak Mendukungnya dalam Konflik Rusia

- 19 Maret 2023, 23:08 WIB
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba /Karawangpost/Instagram/@teledos_tcs



KARAWANGPOST - Ukraina akan meminta pertanggungjawaban kepada negara yang tidak mendukungnya dalam konfliknya dengan Rusia.

Ha tersebut disampaikan secara tegas oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba dalam wawancara BBC pada hari Jumat, 17 Maret 2023.

"Pilihan yang dibuat setiap negara selama operasi militer Rusia di Ukraina akan diperhitungkan dalam membangun hubungan di masa depan," kata Kuleba.

Baca Juga: Transisi BBM untuk Memenuhi Pasokan Energi Kendaraan Listrik

Ia menambahkan, bahwa negara-negara yang berperilaku buruk selama perang ini dan menganiaya Ukraina akan membayar mahal.

“Jika ada orang di dunia yang berpikir bahwa cara negara ini atau itu berperilaku atau memperlakukan Ukraina pada saat tergelap dalam sejarahnya tidak akan diperhitungkan dalam membangun hubungan di masa depan, orang-orang ini tidak tahu cara kerja diplomasi,” ungkapnya

Ia mencatat, bahwa perang adalah saat ketika Anda harus membuat pilihan. Dan setiap pilihan telah dicatat.

Baca Juga: Masyarakat Sangat Berperan Penting untuk Mencegah Terorisme di Indonesia

Dmitry Kuleba, juga mengecam Barat karena tidak memberikan senjata kepada Ukraina dengan cukup cepat, menunjukkan bahwa setiap hari senjata tidak dikirim adalah hari dimana beberapa tentara Ukraina mati di garis depan.

Rusia menanggapi pernyataan Kuleba dengan mencatat bahwa semua yang dia katakan telah lama dipahami oleh warga Ukraina, itulah sebabnya mereka melarikan diri bahkan dari Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menulis dalam sebuah posting Telegram bahwa sementara Kuleba mencoba untuk mengintimidasi komunitas dunia dengan kikuk. 

Baca Juga: Hendak Balapan Liar, Puluhan Remaja di Giring ke Polres Karawang

Dia secara bersamaan menerbitkan pengumuman di situs kementeriannya, mencari siapa saja yang dapat mewakili rezim Kiev di tingkat duta besar di luar negeri.

“Meski ada gaji mata uang asing, sepertinya tidak ada yang bisa ditemukan,” kata Zakharova.

Sementara itu, Rusia telah menunjukkan bahwa semakin banyak negara anggota PBB mulai mempertanyakan sifat sebenarnya dari konflik antara Moskow dan Kiev karena mereka semakin skeptis terhadap seruan Barat untuk perdamaian di Ukraina.

“Dengan sangat cepat menjadi jelas bahwa bukan Rusia dan Ukraina yang berperang di Ukraina saat ini. Ini adalah perang proksi NATO melawan Rusia dengan tangan Ukraina, sampai Ukraina terakhir,” kata Dmitry Polyansky, wakil kepala misi Moskow untuk PBB.***

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x