Presiden Jokowi akan memberikan Pangkat Jenderal kepada Prabowo Subianto

- 27 Februari 2024, 20:57 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto /Karawangpost/Foto/FB-Prabowo Subianto

KARAWANGPOST - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dikabarkan akan menerima pangkat Jenderal oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pemberian pangkat Jenderal tersebut akan dilakukan saat Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur mendatang.

Terkait kabar tersebut Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan kepada media pemberian tanda kehormaran tersebut dilaksanakan di Mabes TNI besok.

Baca Juga: Arab Saudi Melegalkan Umroh Backpacker dengan menggunakan Visa Turis

“Bapak Prabowo diusulkan oleh Mabes TNI kepada Presiden untuk diberikan pangkat jenderal penuh dan insyaallah besok Pak Prabowo akan menerima tanda kehormatan kenaikan pangkat istimewa di Mabes TNI,” jelasnya, Selasa 27 Februari 2024.

Dahnil Anzar menyebut, pangkat jenderal Prabowo adalah bentuk kenaikan pangkat secara istimewa. Hal itu, diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009.

“Kenaikan pangkat serupa juga pernah diterima beberapa perwira tinggi sebelumnya seperti Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), eks Kepala BIN AM Hendropriyono, dan beberapa tokoh militer lainnya,” ungkap Dahnil.

Adapun pemberian pangkat jenderal penuh kepada Prabowo Subianto didasarkan pada dedikasi dan kontribusinya selama ini di dunia militer dan pertahanan.

Diketahui, Prabowo Subianto adalah lulusan Akademi Militer tahun 1974. Ia menjabat sejumlah posisi tinggi di TNI, termasuk Komandan Jenderal Kopassus.

Baca Juga: Tom Lembong: Kondisi Beras Kacau Balau Pasca Pemilu 2024, Akibat Kebijakan Bansos Pemerintahan Jokowi

Pangkat terakhir Prabowo di militer adalah Letnan Jenderal dengan jabatan terakhirnya sebagai Pangkostrad.

Prabowo dicopot dari jabatan Pangkostrad oleh Presiden ketiga RI BJ Habibie terkait situasi nasional saat itu.

Selain itu, beberapa waktu kemudian Prabowo disidang Dewan Kehormatan Perwira (DKP) karena dituduh memiliki keterkaitan dengan Operasi Mawar yang disebut bertanggung jawab di balik penculikan para aktivis.***

 

Editor: M Haidar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x