Jerman dan Italia Setuju Membayar Gas Rusia Menggunakan Rubel

- 21 Mei 2022, 18:14 WIB
Ilustrasi - Mata Uang Rubel
Ilustrasi - Mata Uang Rubel /Pexels/Anna Tis



KARAWANGPOST - Jerman dan Italia telah menyetujui skema pembayaran menggunakan rubel yang diberlakukan Rusia kepada negara pengguna gas alamnya.

Dikutip Reuters, Jerman dan Italia telah mengizinkan perusahaan nasional untuk membuka rekening rubel di Gazprombank Rusia untuk mematuhi skema pembayaran gas alam baru dan menghindari pemutusan pasokan, Jumat 20 Mei 2022.

Langkah itu dilakukan setelah Polandia, Bulgaria dan terakhir Finlandia menolak untuk menerima mekanisme pembayaran baru Rusia, yang mengakibatkan aliran gas dari Rusia dihentikan.

Baca Juga: Sinopsis Film Horor Rumah Kentang, Tayang Malam Ini di ANTV

Menurut outlet tersebut, langkah itu disetujui oleh Brussels setelah berdiskusi dengan Komisi Eropa dan tidak dianggap sebagai pelanggaran sanksi yang diberikan UE terhadap Moskow atas konflik di Ukraina.

Skema pembayaran baru Rusia mengharuskan pembeli gas dari negara-negara tidak bersahabat yang telah memberikan sanksi kepada Rusia untuk membuka rekening di Gazprombank Rusia. 

Mereka kemudian dapat menyetor dana dalam mata uang pilihan mereka, yang dikonversi oleh bank menjadi rubel dan transfer ke Gazprom.

Baca Juga: Melihat Respon untuk Film Aksinya Top Gun: Maverick di Festival Film Cannes, Tom Cruise Menangis

Importir gas Jerman dilaporkan telah diberitahu oleh Berlin bahwa mereka dapat membuka rekening rubel untuk membayar gas Rusia, selama pembayaran yang mereka lakukan ke Gazprombank tidak dalam mata uang Rusia.

Pemerintah Italia juga dilaporkan telah berdiskusi dengan Komisi Eropa, setelah itu perusahaan energi Italia Eni mengumumkan telah memulai proses pembukaan rekening di bank Rusia, satu dalam euro dan satu dalam rubel.

"Keputusan itu sejalan dengan apa yang dikomunikasikan oleh departemen (energi Komisi Eropa)," salah satu sumber mengatakan kepada Reuters. 

Baca Juga: Skimming ATM Hingga Milyaran Rupiah, WNA asal Latvia Diringkus Polisi

Perdana Menteri Italia Mario Draghi pekan lalu menyebut situasi pembayaran gas sebagai zona abu-abu legal, karena tidak ada keputusan resmi tentang masalah tersebut di dalam UE. 

Dalam panduan tertulis terbarunya, UE mengatakan perusahaan dapat membeli gas Rusia tanpa melanggar sanksi jika mereka terus membayar dalam mata uang kontrak mereka yang ada, tetapi tidak menyebutkan apakah pembukaan rekening rubel akan menjadi pelanggaran.

Beberapa diplomat UE menganggap pedoman Brussels sengaja abu-abu, untuk memungkinkan negara-negara tetap membeli gas Rusia.***

Editor: M Haidar

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x